Jelaskan definisi sejarah menurut ir soekarno
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: X SMA
Kategori: Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP:10.3.1
Kata kunci: definisi sejarah menurut ir soekarnoJawaban:
definisi sejarah menurut ir soekarno:
Menurut Ir. Soekarno, Sejarah merupakan suatu hal yang kompleks, satu rangkaian dengan rangkaian yang lain masih saling berhubungan sebab dan akibat.
Pembahasan:
Belajar mengenai sejarah sama artinya dengan mempelajari peradaban manusia. Saat kita belajar sejarah, kita mengetahui peristiwa penting di masa lalu. Kita juga dapat mengetahui mengapa dunia bisa seperti sekarang ini. Maka dari itu, belajar sejarah itu sangatlah penting.
Menurut Aristoteles:Sejarah adalah satu sistem yang meneliti satu kejadian sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut beliau juga sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod, atau bukti-bukti yang konkret.
Menurut Drs. Mohammad Hatta:Sejarah bukan sekadar melahirkan ceritera dari kejadian masa lalu sebagai masalah. Sejarah tidak sekedar kejadian masa lampau, tetapi pemahaman masa lampau yang di dalamnya mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematika pelajaran bagi manusia berikutnya.
JANGAN sekali-kali melupakan sejarah". Itulah tajuk pidato Ir. Soekarno sebelum lengser dari kursi kepresidenan. Pesan singkat agar orang tidak melupakan sejarah berujung menjadi harapan hampa. Soekarno, presiden pertama RI yang juga dikenal sebagai founding father republik ini. Di masa Orde Baru (Orba) peran Soekarno dikerdilkan sebatas sebagai proklamator atau presiden pertama RI yang di akhir masa pemerintahan tersangkut dengan ideologi komunisme yang dikembangkan oleh PKI. ia dikenal sebagai orang yang visioner, populis, orator, dan pemimpin yang karismatik.
“Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah” atau disingkat “Jasmerah” adalah semboyan yang terkenal yang diucapkan oleh Soekarno, dalam pidatonya pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia 17 Agustus 1966.
Menurut A. H. Nasution, “Jasmerah” adalah judul yang diberikan oleh Kesatuan Aksi terhadap pidato Presiden Soekarno itu, bukan judul yang diberikan Bung Karno sendiri. Presiden Soekarno memberi judul pidato itu dengan “Karno Mempertahankan Garis Politiknya”.
Dalam pidato itu, Presiden Soekarno menyebutkan antara lain bahwa kita menghadapi tahun yang gawat, perang saudara, dan seterusnya. Disebutkan pula bahwa MPRS belumlah berposisi sebagai MPR menurut UUD 1945. Posisi MPRS sebenarnya nanti setelah MPR hasil pemilu terbentuk.
Pidato yang kemudian ternyata merupakan pidato 17 Agustus Presiden Soekarno yang terakhir itu mendapat reaksi dari berbagai kalangan dan menjadi bahan pertentangan politik, yang di beberapa tempat bahkan menyebabkan timbulnya bentrokan-bentrokan fisik. Pidato ini juga berbicara tentang Supersemar yang kontroversi dan misterius.
DPR-GR menyesalkan pidato tersebut dan mengeluarkan memorandum pada tanggal 20 September 1966 yang berisi antara lain permintaan kepada Presiden Soekarno agar:
1. Mengutuk PKI sebagai perencana, dalang dan pelaku aktif G-30-S
2. Menggunakan sebutan G-30-S dan bukannya “Gestok” (Gerakan Satu Oktober)
3. Membuang gagasan Nasakom serta Panca Azimat
4. Tidak lagi menyebut diri sebagai seorang Marxist.