Zat pengawet makanan yang paling aman bagi kesehatan adalah A.siklmat B.sakarin C.dulsin D.asesulfam
Pertanyaan
A.siklmat B.sakarin
C.dulsin D.asesulfam
1 Jawaban
-
1. Jawaban diahviolin
Zat pengawet makanan yang paling aman bagi kesehatan adalah ?
Jawaban:
D. asesulfam
Pendahuluan:
Siklamat, sakarin, dulsin, dan asesulfam adalah contoh dari pemanis buatan. Pemanis buatan digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman lebih menarik bagi konsumen, dan karena pemanis buatan ini lebih murah dari gula alami (sukrosa).
Pembahasan:
1. Siklamat
Siklamat (Sodium siklamat) ditemukan pada tahun 1937 di Universitas Illinois oleh Michael Sveda, seorang mahasiswa pascasarjana. Siklamat menjadi populer sebagai pengganti gula, karena lebih murah dari sakarin dan stabil dalam suhu tinggi.
Namun pada tahun1966, sebuah penelitian melaporkan bahwa beberapa bakteri usus mengubah siklamat untuk menghasilkan sikloheksilamin, senyawa yang diduga menyebabkan toksisitas kroni. Siklaman dalam uji laboratarium juga menunjukkan dampak engatif berupa kanker ginjal. Ini membuat siklamat saat ini dilarang di Amerika Serikat.
2. Sakarin
Sakarin (benzoik sulfimida) adalah pemanis buatan dengan kalori rendah. Sakarin memiliki tingkat kemanisas sekitar 300-400 kali dbanding gula asli (sukrosa) tetapi memiliki rasa yang pahit bila dalam jumlah banya.
Sakarin diproduksi pertama pada tahun 1879, oleh Constantin Fahlberg. Sakarin menjadi banyak digunakan pertama kali ketika terjadi kelangkaan gula akibat Perang Dunia I. Satus sarkucharin saat ini diperbolehkan di sebagian besar negara. Namun, Konsumsi sakarin terkait dengan efek samping ringan dan sedang pada manusia, termasuk pruritis (gatal), eksim, fotosensitifitas, mual dan diare.
3. Dulsin
Dulsin adalah pemanis buatan dengan derajat kemanisan sekitar 250 kali lebih manis daripada gula. Dulsin ditemukan pada tahun 1883 oleh kimiawan Polandia, Józef Berlinerblau.
Tes medis awalnya menemukan bahwa Dulsin adalah aman untuk konsumsi manusia, dan dianggap ideal sebagai pengganti gula untuk penderita diabetes. Namun studi FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) pada tahun 1951 menunjukkan adanya resiko kanker pada penggunaan Dulsi. Akibatnya pada tahun 1954, Dulsin dilarang beredar di Amerika Serikat.
Akibat keracunan oleh Dulcin yang sering terjadi, maka di Jepang penggunaan dulcin dilarang pada tahun 1969.
4. Asesulfam
Acesulfam dikembangkan setelah penemuan tak sengaja pada tahun 1967 oleh Karl Clauss dan Harald Jensen dari Hoechst Ag, perusahaan kimia dari Jerman.
Acesulfam memiliki kemanisan 200 kali lebih manis daripada sukrosa (gula biasa), sekitar dua pertiga manis seperti sakarin. Acesulfame memiliki ukuran partikel yang lebih kecil daripada sukrosa, memungkinkan untuk campuran dengan pemanis lainnya yang lebih seragam.
Acesulfam stabil di bawah panas, bahkan di bawah kondisi asam atau basa moderat, ini membuat Asesulfam cocok untuk digunakan sebagai aditif makanan dalam proses pemanggangan, atau dalam produk yang memerlukan masa simpan yang lama.
Pelajari lebih lanjut:
Mengapa lemak lebih tinggi energinya dibandingkan karbohidrat?
https://brainly.co.id/tugas/1783349
Kode: 8.4.7
Kelas: VIII
Mata pelajaran: Biologi
Materi: Bab 7 - Sistem Pencernaan pada Manusia
Kata kunci: Pemanis buatan, Siklamat, sakarin, dulsin, dan asesulfam