contoh pidato tentang kemacetan
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban SABINTANG23
Jawaban:
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Yang terhormat, Gurbernur Provinsi Jawa Timur, Walikota Provinsi Jawa Timur, Direktur Jenderal Perhubungan Darat berserta jajarannya, Para Kepala Dinas Perhubungan Provinsi dari seluruh Indonesia, Para Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten dari seluruh Indonesia, dan Para undangan, yang berbahagia.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa, karena berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul dalam memperingati Hari Perhubungan Nasional tahun 2016.
Hadirin yang berbahagia, tema yang diangkat pada Hari Perhubungan Nasional tahun 2016 ini adalah “Meningkatkan Pembangunan Sektor Transportasi Darat demi Indonesia yang Bebas Macet”. Tujuan dari tema ini diharapkan kita bisa memutar otak kembali sehingga angka kemacetan yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia dapat menurun.
Perlu kita ketahui bersama bahwa pemenuhan kebutuhan pelayanan transportasi merupakan salah satu hak dasar setiap warga negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Kebutuhan pelayanan transportasi dari waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas. Seiring dengan peningkatan kebutuhan pelayanan transportasi ini, tidak sedikit timbul persoalan di dalamnya. Masalah utama yang sedang kita hadapi adalah kemacetan.
Kemacetan adalah suatu permasalahan yang hampir mustahil untuk diatasi. Kemacetan sendiri merupakan suatu keadaan terhentinya lalu lintas di jalan akibat banyaknya jumlah kendaraan yang melebih kapasitas jalan. Telah diketahui bahwa, Jakarta, kota terbesar di Indonesia, termasuk dalam salah satu kota dengan kemacetan terparah di Indonesia. Maka, kita perlu mengevaluasi, mengapa kemacetan bisa terjadi dan terus bertambah setiap tahunnya ?
Telah diketahui bahwa pertumbuhan kendaraan yang tidak terkendali, kira-kira sebesar 8-10% per tahun, tidaklah sebanding dengan pertumbuhan luas jalan yang hanya 0,01% per tahun sehingga masalah kemacetan tidak terhindarkan. Hal tersebut dikarenakan faktor-faktor utama yang menjadi penyebab munculnya kemacetan, di antaranya, kebutuhan masyarakat Indonesia akan kendaraan pribadi tiap tahunnya terus meningkat, banyaknya jalanan yang rusak dan tidak segera diperbaiki, bus umum atau angkot yang berhenti seenaknya di tepi jalan untuk mencari calon penumpang sehingga tidak memungkinkan kendaraan di belakangnya untuk lewat, serta infrastruktur jalan yang tidak sebanding dengan volume kendaraan yang ada.
Masalah kemacetan ini sangatlah merugikan. Sebagai contoh, banyaknya waktu, bahan bakar, bahkan tenaga yang habis akibat terjebak kemacetan yang memakan waktu cukup lama. Tidak hanya itu, kemacetan juga meningkatkan polusi udara, karena mesin yang tidak beroperasi dengan maksimal. Kerugian itu dirasakan oleh pengguna kendaraan, tetapi juga para pejalan kaki.
Dalam kesempatan ini, saya mengajak seluruh insan perhubungan untuk merapatkan barisan dalam menangani masalah kemacetan di Indonesia tercinta ini. Kita mempunyai peran untuk melakukan terobosan baru terhadap pelayanan transportasi kepada masnyarakat secara bertahap, konkret, realistik dan sungguh-sungguh, serta melakukan usaha yang luar biasa dalam mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang adil dan merata. Maka dari itu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan ini di antaranya, dengan meningkatkan jumlah kendaraan umum bagi masyarakat agar terjadi perubahan dari yang menggunakan kendaraan pribadi bisa beralih kepada kendaraan umum. Tentunya kendaraan tersebut juga disertai keamanan dan fasilitas yang layak pakai. Tidak hanya itu, perlu adanya pembuatan jalan baru atau pelebaran jalan guna menambah kapasitas jumlah kendaraan yang dapat ditampung, serta menertibkan angkutan umum yang berhenti seenaknya sehingga menghalangi pengguna jalan untuk lewat dan memberikan sanksi bagi yang melanggar.
Oleh karena itu, marilah kita kita berusaha dengan sekuat tenaga dan dengan segenap hati untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Hadirin yang saya hormati, demikian yang bisa saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Saya mohon maaf apabila ada kalimat dan tutur kata yang kurang berkenan di hati Saudara. Atas perhatian Hadirin saya ucapkan terima kasih.
Selamat pagi.